Antisipasi Kekeringan, Bantaeng Fokus Titik Sawah Tadah Hujan

MAKASSAR, RAZFM – Kekeringan sudah mulai terjadi di sejumlah daerah Sulawesi Selatan termasuk kabupaten Bantaeng yang kini sedang melakukan sejumlah upaya antisipasi dampak kekeringan.

Langkah awal paling penting ialah memastikan ketersediaan air bersih ke masyarakat.

Diketahui puncak kekeringan akan terjadi di bulan Agustus dan Oktober. Sejumlah daerah pun kini melakukan upaya mitigasi.

Bupati Bantaeng Ilham Azikin mengatakan pemerintah Bantaeng bersinergi dengan TNI dan Polri untukengatasi ancaman kekeringan.

“Paling pertama kita lakukan sinergitas dengan aparat TNI Polri dalam melakukan pemantauan dan pengaturan distribusi air,” ujar Ilham usai menghadiri kegiatan Sosialisasi Pencegahan Korupsi, di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa, 08/08/23.

Dirinya menyebutkan Dinas Pertanian Bantaeng terus melakukan pemantauan titik terdampak kekeringan.

“Kedua teman-teman seluruh penyuluh di struktur Dinas Pertanian terus melakukan pemantauan dan melakukan intervensi pada titik-titik mana yang Kita anggap harus segera melakukan intervensi,” tukasnya.

Ilham menyebutkan tanda-tanda kekeringan sudah mulai terlihat di titik sawah tadah hujan yang dibuktikan dengan adanya pemekaran tanah.

“Ada tanda-tanda area yang khususnya sawah tadah hujan itu suduah memperlihatkan dampak, sudah ada pemekaran tanah,” imbuhnya.

Ia menjelaskan pemerintah kabupaten Bantaeng terus memantau daerah paling rawan terdampak kekeringan agar langkah antisipasi cepat dilakukan.

“Teman-teman sudah melakukan pemetaan dan pemantauan di area mana yang berpotensi rawan khsususnya daerah sawah tadah hujan,” kata Ilham.

Ilham berharap kekeringan ini tidak terlalu berdampak terlebih ke sektor pangan.

“Kita berharap mudah-mudahan tidak sehingga distribusi air pemantauan itu kita sementara efektif kan untuk kita lakukan,” tutupnya.