571 Santri Meriahkan Kemah Hari Santri 2025 di Masjid Al-Markaz Al-Islami
MAKASSAR, RADIOALMARKAZ.CO.ID — Masjid Al-Markaz Al-Islami menunjukkan perannya sebagai pusat perdaban Islam di wilayah Sulawesi Selatan.
Tahun ini, ikon religius Sulawesi Selatan itu menjadi tempat peringatan Hari Santri Nasional, yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Makassar pada 20–22 Oktober 2025.
Sebanyak 571 santri dari berbagai pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam berkumpul di halaman masjid untuk mengikuti Kemah Santri.
Mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” ada beragam rangkaian kegiatan akan digelar selama tiga hari, mulai dari lomba Hadroh, Dai Cilik, Rangking 1, Yel-Yel, hingga tampilan hiburan santri.
Puncak acara akan digelar pada Apel Hari Santri, Rabu (22/10/2025), yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin.
Pada acara pembukaan Kemah Santri yang digelar Senin malam, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Makassar H. Irman dalam sambutannya menyampaikan pelaksanaan tahun ini terasa istimewa karena untuk pertama kalinya Kota Makassar menggelar peringatan Hari Santri secara mandiri.
“Tahun lalu kita gabung ke provinsi. Dua tahun berturut-turut saya di sini selalu gabung dengan provinsi. Satu di Gubernuran, satu di Karebosi. Hari ini kita di Masjid Al-Markaz,” ujar Irman.
Irman mengajak seluruh santri dan pimpinan pondok pesantren di Makassar untuk memeriahkan hari santri ini.
“Jadi saya harap teman-teman semua, malam ini kita sudah buktikan, saya minta datangkan semua santri yang ada di Kota Makassar. Kita ajak semua pimpinan pondok untuk meriahkan Hari Santri ini terutama di 22 Oktober, kalau perlu kita penuhkan Al-Markaz,” katanya.
Lewat Hari Santri ini Irman berharap tema Hari Santri tahun ini dapat membangkitkan semangat kemandirian dan karakter kuat di kalangan santri.
“Mudah-mudahan dengan tema ini bisa menjadi semangat melahirkan santri yang tangguh, berkarakter, sekaligus santri-santri yang bisa mandiri,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Kemah Santri Sofyan Jukni menyampaikan antusiasme peserta jauh melampaui perkiraan awal panitia.
“Terus terang acara pada malam hari ini sangat melebihi ekspektasi kami selaku panitia. Izin saya melaporkan, kemarin pagi kaplingan yang kami siapkan di pagi hari itu sebanyak 44 kaplingan dengan perkiraan 22 lembaga yang terdiri dari putra-putri,” ujarnya.
Namun, jumlah peserta terus bertambah hingga malam hari.
“Tadi malam itu kami laporkan semalam itu masih luas, jumlah peserta hanya lebih 200, ternyata Alhamdulillah sampai pada malam hari ini 44 petak yang kami buat itu ternyata tekor karena jumlah yang datang itu 63, dengan jumlah peserta sebanyak 571 orang,” lanjut Sofyan.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat kebersamaan selama kegiatan berlangsung.
“Tentu semangat kebersamaan seperti ini kita jaga di bawah bimbingan Bapak Kepala Kantor Kemenag,” katanya.
Selama tiga hari pelaksanaan, para peserta akan mengikuti berbagai kegiatan kebersamaan, lomba, dan silaturahmi.
“Mudah-mudahan selama 3 hari kebersamaan kita akan berjalan dengan lancar karena akan diisi dengan berbagai macam kegiatan baik game maupun kegiatan silaturahim maupun kegiatan yang sifatnya lomba,” ujar Sofyan.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para pembina yang turut mengawal para peserta.
“Kepada seluruh teman-teman pembina, terima kasih karena kontrol anak kita adalah di tangan pembina,” tutupnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan besar ini, Masjid Al-Markaz Al-Islami tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan dan penguatan karakter santri di Sulawesi Selatan sebuah wujud nyata peran masjid sebagai pusat peradaban Islam modern.


