Sulsel Siapkan Tujuh Strategi Pertumbuhan Ekonomi Hijau

Makassar, RADIOALMARKAZ.CO.ID – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan resmi meluncurkan tujuh strategi utama dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang inklusif, berkelanjutan, dan responsif terhadap isu lingkungan serta kesetaraan gender.
Dalam acara yang digelar bersama mitra pembangunan dan pemangku kepentingan lintas sektor, Kabupaten Bone disebut sebagai daerah percontohan implementasi strategi ini.
Tujuh strategi utama yang disampaikan mencakup aspek tata kelola, ekonomi, sosial, dan lingkungan secara terpadu. Adapun strategi tersebut meliputi, pengelolaan tata ruang dan lahan secara terintegrasi, optimalisasi modal dan akses pembangunan yang adil dan inklusif, pengembangan produktivitas dan daya saing sektor unggulan daerah, penguatan rantai nilai yang mendukung UMKM dan koperasi, pembangunan konektivitas wilayah yang adaptif terhadap bencana pengelolaan dan restorasi daerah aliran sungai (DAS), pemanfaatan instrumen ekonomi untuk pengelolaan jasa lingkungan
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Kerakyatan Provinsi Sulsel Since Erna Lamba, mengatakan strategi ini disusun untuk memastikan pertumbuhan ekonomi tidak hanya mengutamakan angka, namun juga keberlanjutan dan pemerataan.
“Pertumbuhan ini responsif gender, artinya baik laki-laki maupun perempuan punya peran yang sama dalam penggerakannya,” ujar Since,
dikegiatan Sosialisasi Perencanaan Pertumbuhan Ekonomi Hijau (Green Grownt Plan /GGP) yang berlangsung di Hotel Maxone, (24/09)
Sementara Direktur ICRAF Indonesia Andree Ekadinata menuturkan Kab. Bone telah dijadikan sebagai wilayah percontohan sejak tahun 2021. Sejumlah inisiatif lapangan seperti praktik agroforestry, restorasi ekosistem, hingga pemberdayaan unit usaha masyarakat telah dilaksanakan.
“Hari ini bukan hanya dokumen perencanaan yang kita miliki, tapi juga contoh nyata dari Kabupaten Bone yang siap direplikasi oleh daerah lain,” ujar Andree
Ditempat yang sama Inyo selaku Kabid perekenomian dan SDA Bappelitbangda dalam diskusi, menyoroti bahwa komitmen kepala daerah dan kolaborasi lintas sektor menjadi faktor krusial dalam kesuksesan implementasi green growth di daerah.
“Ada kepala daerah yang sangat kuat komitmennya terhadap isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, ada juga yang masih perlu dorongan. Inilah tugas kita bersama,” kata Inyo
Kepala Kerjasama Pembangunan, Kedutaan Besar Kanada di Indonesia Alice Birnbaum, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini. Ia menyatakan bahwa tantangan lingkungan yang dihadapi Sulawesi Selatan juga serupa dengan yang dialami negaranya.
“Kanada senang bisa berpartisipasi dalam inisiatif ini. Kami juga senang mendengar bahwa sudah ada rencana monitoring dan indikator keberhasilan yang jelas,” ujarnya.
Pemerintah menekankan bahwa seluruh strategi harus diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan resmi seperti RPJMD, RPJPD, dan RKPD di tingkat kabupaten/kota hingga provinsi.
ICRAF bersama mitra lainnya juga berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi ke seluruh daerah agar implementasi bisa berjalan seragam. (RB)