MUI Kota Makassar Perluas Pembinaan Salat di 10 Kecamatan

MAKASSAR, RADIOALMARKAZ.CO.ID — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar kembali menggelar kegiatan pembinaan shalat bagi remaja putri, yang kali ini memasuki angkatan kedua. Kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta, yang mengaku mendapatkan pemahaman baru serta pengalaman spiritual yang bermakna.
Kegiatan yang merupakan bagian dari program Komisi Pemberdayaan Remaja (KPR) MUI Kota Makassar ini diadakan sebagai bentuk ikhtiar membina generasi muda khususnya remaja putri agar dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama secara benar, terutama dalam hal ibadah shalat.
Dalam pelaksanaannya, para peserta dibekali materi menyeluruh, mulai dari
syarat sah dan syarat wajib shalat, rukun-rukun shalat, sunnah-sunnah shalat (muakkad, ‘aba’ad, dan hai’ah), thaharah (bersuci), praktik langsung shalat.
Seluruh materi tidak hanya disampaikan secara teori, namun juga dilengkapi dengan praktik dan simulasi langsung, yang membuat para peserta lebih mudah memahami dan menginternalisasi ajaran yang diberikan. Materi ini pun telah dicatat secara lengkap oleh masing-masing peserta sebagai bahan belajar lanjutan di rumah.
“Alhamdulillah, sangat bersyukur bisa ikut kegiatan ini. Ilmu yang kami dapat benar-benar ‘daging’. Biasanya kalau belajar Thaharah dan Shalat hanya dasar-dasarnya saja, tapi tadi kami dapat lebih dalam plus praktek langsung. Materi ini sangat bermanfaat untuk memperbaiki ibadah kami,” ujar Nur Hidayah salah satu peserta kegiatan Fiqhun Nisa.
Sementara Ketua Komisi Pemberdayaan, Perempuan MUI Kota Makassar Dra. Hj. Sukriah Ahmad yang juga sebagai salah satu pemateri mengungkapkan bahwa mereka baru menyadari banyak hal penting dalam shalat yang sebelumnya belum mereka ketahui. Mereka pun bertekad untuk mengamalkan apa yang telah dipelajari, dan menyampaikan ilmu tersebut kepada teman-teman sebaya, keluarga, maupun adik-adik mereka di rumah,” ungkapnya.
Melihat dampak positif dari pembinaan ini, masyarakat dan peserta berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan. Sebelumnya, program ini telah dilaksanakan pada angkatan pertama di 5 kecamatan, dan kini muncul harapan agar bisa diperluas hingga mencakup 10 kecamatan di Kota Makassar.
“Terlihat perbedaan yang signifikan antara remaja yang sudah mengikuti bimbingan ini dengan yang belum. Maka dari itu, kami berharap program ini tidak berhenti sampai di sini,” ujarnya.
Program ini merupakan bentuk nyata perhatian MUI Kota Makassar terhadap pentingnya pembinaan agama sejak dini. Harapannya, para remaja putri tidak hanya memahami tuntunan ibadah secara benar, tetapi juga mampu menjadi agen dakwah di lingkungan sekitarnya baik di sekolah, rumah, maupun di masyarakat.
Dengan semangat “dari remaja untuk remaja”, kegiatan ini membekali generasi muda dengan fondasi keagamaan yang kuat, di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
Kegiatan ini digelar di kantor MUI Kota Makassar, Sabtu (11/10), tang di ikuti 40 remaja putri tingkatan SMU dari 10 kecamatan di Kota Makassar. (RB)