KMIP Soroti Royalti, Globalisasi Musisi Lokal, dan Musik sebagai Kekuatan Ekonomi Baru

 KMIP Soroti Royalti, Globalisasi Musisi Lokal, dan Musik sebagai Kekuatan Ekonomi Baru

JAKARTA, RADIOALMARKAZ.CO.ID — Konferensi Musik Indonesia resmi dibuka Rabu, (08/10) di Jakarta dengan hadirnya penampilan kelompok musik Baku Cakar, kelompok yang pernah digagas oleh mendiang Alm.Glenn Fredly.

Acara pembukaan yang dihadiri oleh musisi legendaris, pengamat musik, hingga perwakilan pemerintah ini menjadi momentum penghormatan atas dedikasi Glenn Fredly terhadap perkembangan musik nasional.

Kegiatan Konfrensi Musik ini buka langsung oleh Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon turut mendampingi Wakil Menteri Kebudayaan Giring juga Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Niluh Djelantik.

Wakil Ketua Persatuan Artis, Penyanyi, dan Pencipta Lagu Republik Indonesia (PAPPRI) Sulawesi Selatan, Andi Mangara, menghadiri Konferensi Musik Indonesia (KMI) yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, pada 8–11 Oktober 2025.

Acara bergengsi ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan di industri musik tanah air, mulai dari musisi, pencipta lagu, produser, hingga pengambil kebijakan, dalam rangka memperkuat ekosistem musik nasional.

Dalam keterangannya, Andi Mqngara menyampaikan bahwa kehadirannya sebagai perwakilan PAPPRI Sulsel sekaligus musisi, adalah bentuk komitmen untuk ikut memperjuangkan kemajuan musik daerah dalam percaturan musik nasional.

“Forum seperti KMI ini sangat penting untuk menyuarakan aspirasi pelaku musik daerah. Kita berharap lahirnya kebijakan-kebijakan yang benar-benar berpihak kepada musisi, khususnya dari daerah, agar mereka bisa berkembang dan berdaya secara ekonomi maupun budaya,” ujar Andi.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa musik Indonesia harus dibangun dengan semangat kolaborasi dan keberagaman. Oleh karena itu, keterlibatan seluruh wilayah, termasuk Sulawesi Selatan, menjadi hal yang sangat penting.

“Musik Indonesia tidak hanya milik pusat. Banyak potensi luar biasa dari daerah yang harus diberi ruang dan dukungan. KMI ini bisa menjadi wadah konsolidasi nasional untuk itu,” tambahnya.

Konferensi Musik Indonesia 2025 mengangkat berbagai isu penting seperti perlindungan hak cipta, tata kelola industri musik digital, pendidikan musik, serta peran pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis musik.

Kata Andi, PAPPRI Sulawesi Selatan sendiri terus aktif dalam membina para musisi dan pencipta lagu lokal melalui berbagai program pembinaan, pelatihan, serta advokasi hak-hak seniman.

Dengan kehadiran perwakilan dari seluruh Indonesia, KMI 2025 diharapkan mampu merumuskan langkah konkret demi masa depan musik Indonesia yang lebih adil, inklusif, dan berdaya saing global. (*)

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *